Hoax amat sangat mengganggu tatanan informasi di Indonesia terutama Isu Corona.
Untuk itu Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) mencatat sudah lebih dari 10 hoax telah beredar yang berkaitan dengan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Isu hoax ini tersebar dan viral di media sosial. hoax ini diidentifikasi oleh mesin pengais konten (AIS) milik Kemenkominfo.
Ini daftar 10 Hoax Virus Corona pastikan Update KOMINFO melalui sosial media seperti Whatsapp.
1. Virus Corona Diduga Sudah Menyebar dan Masuk ke Indonesia di Gedung BRI 2
Beredar informasi yang menyatakan virus corona sudah menyebar dan masuk ke Indonesia.
Kasus pertama terjangkitnya nCov atau virus corona di Indonesia berasal dari pekerja Huawei warga negara asal China yang bekerja di Gedung BRI 2, Benhil, Jakarta Pusat.
Faktanya,
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang menyempatkan berkunjung ke Wisma BRI 2 menyatakan karyawan Huawei tersebut hanya radang tenggorokan. Ia menjamin, virus corona belum terdeteksi masuk ke Indonesia.
Terawan menegaskan untuk tidak berasumsi terkait penyebaran virus corona, tanpa adanya diagnosis yang pasti dari dokter, rumah sakit, atau Kementerian Kesehatan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso juga membantah tegas adanya virus di lingkungan BRI. Ia menyatakan tidak ada pegawai yang terbukti mengidap virus tersebut.
2. Virus Corona Sudah Masuk di Jakarta, 1 Pasien di RSPI Sulianti Saroso Jakarta Sedang Diisolasi.
Beredar sebuah informasi di media online yang menyebutkan bahwa virus corona sudah masuk di Jakarta, 1 Pasien di RSPI Sulianti Saroso Jakarta sedang diisolasi.
Faktanya,
Pasien yang diduga terjangkit virus corona tersebut telah dinyatakan negatif. Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso dr Diany Kusmowardhani mengatakan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan negatif virus corona. Sebelumnya, pasien sempat di suspect karena memiliki riwayat perjalanan dari China dan mengalami demam hingga sesak napas.
3. Orang Terinfeksi Virus Corona di Rumah Sakit Wahidin Makassar
Beredar postingan Facebook, dengan narasi yang menyebut ada satu orang yang dicurigai terinfeksi virus corona di rumah sakit Wahidin Makassar dan tengah diisolasi.Faktanya,
Direktur Utama RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Khalid Saleh mengatakan bahwa kabar adanya pasien dengan diagnosa mengidap virus corona yang dirawat di RSUP Dr Wahidin adalah tidak benar. Melainkan, pasien tersebut hanya mengidap sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
4. Kepanikan Luar Biasa Orang-Orang China Akibat #VirusCorona
Beredar potongan video di media sosial dengan narasi "Kepanikan luar biasa orang-orang china akibat #VirusCorona, lalu bagaimana kepanikan orang -orang #Uyghur saat kalian teror dengan teror di luar batas prikemanusiaan??Ini hanya sedikit balasan dari Allah di dunia ini akibat China memusuhi islam,"
Faktanya,
Video yang beredar bukanlah video kepanikan warga China yang diakibatkan virus corona.
Melainkan, potongan video pekerja Guangdong yang kembali ke Yulin untuk merayakan Festival Musim Semi.
Fakta lainnya narasi yang beredar salah sehingga menimbulkan premis yang tidak sesuai dengan konteks sesungguhnya dari video tersebut.
Dalam pesan disebutkan bahwa teman-teman penumpang taksi online atau konvensional bila menjemput penumpang diharuskan untuk memakai masker sehubungan dengan penyebaran virus Wuhan dari China dan pagi ini sudah ada 2 perawat yang tertular.
Faktanya,
Kasubag Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan menjelaskan bahwa sampai saat ini berita yang berisi himbauan mengenakan masker ketika ke RSUP Sardjito karena rawan terjangkit penyakit menular adalah berita bohong.
Banu Hermawan juga mengkonfirmasi bahwa pesan adanya dua perawat yang tertular virus berbahaya itu juga merupakan hoaks. Pasalnya, menurut Banu, seluruh perawat yang bertugas di Sardjito dalam kondisi siap siaga dan tidak ada yang tertular penyakit pasien.
5. Kurma Harus Dicuci Bersih Karena Mengandung Virus Corona yang Berasal dari Kelelawar
Beredar di Facebook informasi mengenai anjuran dari dokter dan menteri kesehatan di Timur Tengah untuk mencuci bersih kurma sebelum dikonsumsi karena mengandung Virus Corona yang berasal dari kelelawar.Faktanya,
Menurut pakar kesehatan dr. Eko Budidharmaja kabar tersebut tidak benar,
sebab mencuci kurma sebelum dikonsumsi tidak akan mampu mensterilkan virus. Selain itu Eko menyebut Virus Corona cenderung ditularkan melalui udara, khususnya dari orang-orang yang sudah terinfeksi virus ini melalui bersin dan batuk. Sehingga tidak benar bila disebarkan oleh kelelawar.
6. Ada Virus Berbahaya di RSUP Dr. Sardjito
Beredar pesan berantai di WhatsApp berisi tangkapan layar percakapan mengatasnamakan Kabag OP Sarjito.Dalam pesan berantai tersebut, seorang pria memberikan imbauan adanya virus berbahaya di RSUP Dr. Sardjito.
Faktanya ; Tidaka ada yang terpapar Virus corona
7. Warga Negara Asing (WNA) asal China terserang Virus Corona di RSU Dr Soetomo Surabaya.
beredar melalui sosial media facebook
Faktanya, setelah ditelusuri berita tersebut tidak benar. Humas RSUD Dr Soetomo Pesta Parulian mengatakan pasien asal China itu disebut tidak terjangkit Virus Corona.
8. Pasien Umur 7 Bulan Meninggal karena Virus Corona di RSUD DR. Soetomo
Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan adanya pasien berumur 7 bulan meninggal karena terserang Virus corona di RSUD DR. Soetomo Surabaya.
Faktanya,
Informasi tersebut dibantah oleh RSUD Dr. Soetomo melalui akun Twitternya @rsudrsoetomo yang menegaskan sampai saat ini di RSUD Dr. Soetomo belum ada pasien yang menunjukkan diagnosa sebagai infeksi dari Virus Corona.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
9. Virus Corona Dapat Dicegah dengan Rutin Minum Air Putih dan Menjaga Tenggorokan Tetap Lembab
Beredar sebuah pesan berantai di sosial media Whatsapp yang menyebutkan bahwa virus corona dapat dicegah dengan cara rutin minum air putih dan menjaga kelembapan tenggorokan. Pada narasi pesan berantai disebutkan bahwa informasi itu berasal dari Kementerian Kesehatan.Faktanya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Anung Sugihantono mengatakan pesan tersebut bukan dikeluarkan oleh Kemenkes. Setelah ditelusuri, pesan berantai serupa ditemukan dalam Bahasa Inggris dan sudah dinyatakan hoaks oleh Kemenkes Singapura.
10. Penumpang Meninggal Karena Virus Corona di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Beredar sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp, yang berisikan sebuah foto seorang penumpang meninggal karena Virus Corona di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Faktanya,
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Febri Toga Simatupang, membantah kalau foto yang beredar tersebut meninggal karena virus corona, Menurut Febri, penumpang yang meninggal tersebut karena gagal jantung.
11. Virus Corona disebabkan oleh hidangan sup kelelawar, yang dijual di Restoran di kota Wuhan China.
Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa penyebab penyakit yang mematikan yaituFaktanya,
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto membantah soal Kelelawar ada hubungannya dengan Virus Corona. Beliau mengatakan bahwa itu adalah hoaks, Kelelawar dan semacamnya tidak ada hubungan dengan virus corona.
Selain itu, Erni Juwita Nelwan Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mengatakan bahwa Virus Corona awalnya menyerang hewan, seperti kelelawar. Namun, jika sudah dijadikan sup, seharusnya virus sudah mati.
12. Vaksin Virus Corona Sudah Ada dan Dikembangkan Sebelumnya
Beberapa postingan di media sosial yang mengklaim bahwa sebuah virus corona telah ada dan dikembangkan sebelumnya. Klaim itu secara luas dibagikan dalam sebuah grup anti-vaksin di Facebook, menyebutkan beberapa pengguna mengatakan penyakit ini bisa menjadi rencana pemerintah untuk memvaksinasi lebih banyak orang. Postingan itu disertai tautan link patents.justia.com yang sudah ada sejak 2015.Faktanya,
Virus corona tersebut berbeda dengan yang menyebabkan SARS. Virus Corona tersebut berbeda dari jenis penyakit yang terjadi di Wuhan.
SARS-CoV sendiri merupakan beta coronavirus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut parah. Mesh Adalja, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas John Hopkins mengatakan saat ini tidak ada vaksin yang tersedia untuk virus corona yang berasal dari Wuhan.
Nyatanya Informasi yang di broadcast di sosial media masih dikatagorikan HOAX ,
Jadi temukan informasi yang mengedukasikan dan akurat diberbagai media sebagai nara sumber akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Semoga bermamfaat