Bahkan dengan pesaing terdekatnya, yaitu iOS sendiri pada tahun 2020 Android menguasai pangsa pasar sebanyak 70% lebih.
Di tengah kepopuleran Android, aplikasi-aplikasi untuk Android-pun semakin banyak bermunculan dari mulai aplikasi pendukung kegiatan sehari-hari seperti office, sosial media, chat, bahkan sampai games. Aplikasi Android pun tidak sedikit yang membutuhkan spesifikasi smartphone yang powerfull agar aplikasi tersebut bisa dimainkan.
Selain itu kepopuleran berbagai games di Android semakin banyak orang yang menghabiskan smartphone nya hanya untuk bermain game saja.
Selain itu kepopuleran berbagai games di Android semakin banyak orang yang menghabiskan smartphone nya hanya untuk bermain game saja.
Namun saat bermain game menggunakan smartphone yang menjadi permasalahan adalah baterai yang cepat habis dan resolusi layar kecil, apalagi ditambah penggunaan smartphone sambil di charger akan memperburuk kondii baterai smartphone.
Oleh sebab itu menggunakan emulator Android di perangkat PC atau laptop bisa menjadi solusi. Emulator Android banyak bermunculan baik untuk platform Windows, Mac OS bahkan Linux sekalipun.
Pada postingan kali ini aku akan memberi rekomendasi emulator Android untuk sistem operasi Linux. Ada emulator apa saja yang bisa kamu coba untuk mendapatkan sensasi yang berbeda ketika bermain games atau menggunakan aplikasi Android di perangkat PC. Berikut 3 emulator Android terbaik untuk Linux.
Emulator Android pertama yang bisa kamu coba di sistem operasi Linux adalah Genymotion. Genymotion Android emulator merupakan salah satu emulator yang cukup populer, selain itu Genymotion juga sering dipergunakan dilingkungan pengembangan atau developer android. Selain itu Genymotion juga memiliki user interface yang cukup menarik dengan tampilan yang cantik dan tentunya user friendly. Genymotion bisa kamu gunakan ketika ingin menggunakan aplikasi-aplikasi Android. Genymotion juga merupakan salah satu emulator yang didukung oleh Android Studio.
Emulator Android berikutnya yang bisa kamu coba atau dijadikan alternatif pilihan di sistem operasi Linux adalah Android-x86. Android-x86 selain projek open source atau bisa kamu gunakan secara gratis, Android-x86 juga cukup sering melakukan pembaruan. Sampai artikel ini ditulis emulator Android-x86 telah mendukung versi Android Pie yang bisa kamu gunakan. Androidx86 bisa kamu pasang dengan menggunakan virtual mesin ataupun sebagai boot up pilihan.
Emulator android terakhir yang bisa kamu coba adalah Anbox. Dengan motonya berupa "Android in a Box" ini bisa kamu gunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi. Emulator Android Anbox juga cukup responsif namun sayangnya Anbox belum dilengkapi dengan layanan Google seperti Play Store dan layanan Google yang lain. Belum lagi saat kamu menginstal atau memasang aplikasi Android mesti menggunakan adb install tidak bisa drag and drop. Namun Anbox tetap saja bisa dijadikan pilihan berkat respon yang cukup bagus.
Walaupun Android merupakan sistem operasi mobile yang dikembagkan dari Linux, namun untuk emulator Android di Linux belum memiliki fitur-fitur yang banyak seperti emulator Android di Windows.
Pada postingan kali ini aku akan memberi rekomendasi emulator Android untuk sistem operasi Linux. Ada emulator apa saja yang bisa kamu coba untuk mendapatkan sensasi yang berbeda ketika bermain games atau menggunakan aplikasi Android di perangkat PC. Berikut 3 emulator Android terbaik untuk Linux.
1. Genymotion
Sumber : reg.softking.com.tw |
Emulator Android pertama yang bisa kamu coba di sistem operasi Linux adalah Genymotion. Genymotion Android emulator merupakan salah satu emulator yang cukup populer, selain itu Genymotion juga sering dipergunakan dilingkungan pengembangan atau developer android. Selain itu Genymotion juga memiliki user interface yang cukup menarik dengan tampilan yang cantik dan tentunya user friendly. Genymotion bisa kamu gunakan ketika ingin menggunakan aplikasi-aplikasi Android. Genymotion juga merupakan salah satu emulator yang didukung oleh Android Studio.
2. Android-x86
Sumber : somagnews.com |
Emulator Android berikutnya yang bisa kamu coba atau dijadikan alternatif pilihan di sistem operasi Linux adalah Android-x86. Android-x86 selain projek open source atau bisa kamu gunakan secara gratis, Android-x86 juga cukup sering melakukan pembaruan. Sampai artikel ini ditulis emulator Android-x86 telah mendukung versi Android Pie yang bisa kamu gunakan. Androidx86 bisa kamu pasang dengan menggunakan virtual mesin ataupun sebagai boot up pilihan.
3. Anbox
Sumber : maketecheasier.com |
Emulator android terakhir yang bisa kamu coba adalah Anbox. Dengan motonya berupa "Android in a Box" ini bisa kamu gunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi. Emulator Android Anbox juga cukup responsif namun sayangnya Anbox belum dilengkapi dengan layanan Google seperti Play Store dan layanan Google yang lain. Belum lagi saat kamu menginstal atau memasang aplikasi Android mesti menggunakan adb install tidak bisa drag and drop. Namun Anbox tetap saja bisa dijadikan pilihan berkat respon yang cukup bagus.
Walaupun Android merupakan sistem operasi mobile yang dikembagkan dari Linux, namun untuk emulator Android di Linux belum memiliki fitur-fitur yang banyak seperti emulator Android di Windows.
Dari beberapa pengalaman juga emulator Android yang cepat dan stabil adalah sistem operasi Android untuk PC seperti Remix OS atau Phoenix OS.
Apalagi bagi perangkat komputer yang memiliki spesifikasi standar disarankan untuk menggunakan sistem android yang terpisah supaya tidak membebani komputer dan sensasi menggunakan Android di perangkat komputer juga semakin lancar.
Ada saran emulator Android lain yang bisa digunakan di Linux?
Ada saran emulator Android lain yang bisa digunakan di Linux?
Coba tulis jawabanmu dikolom komentar dan juga kamu bisa berikan
ulasannya.