Makin meningkatnya wilayah terpapar covid-19 sehingga perlu perhatian setiap warga negara Indonesia khusus domisili Jakarta sekitar bodetabek.
Namun banyak juga yang tak paham dengan itu kenali warna zona wilayah infeksi virus-19 corona yang telah diinformasikan oleh Tim Ahli Epidemiologi dan Informatika Gugus Tugas penanganan virus Corona COVID-19.
Untuk itu edukassi ini bisa disosialisasikan , dan simak detailnya .
Zona Wilayah Infeksi Virus-19
Seperti dalam media briefing di channel YouTube BNPB menjelaskan ada 15 indikator utama penentu zonasi Corona di YouTube BNPB, beberapa waktu lalu.
Indikator tersebut terdiri dari ;
11 indikator epidemiologi,
2 indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan
2 pelayanan kesehatan.
Kenali warna zona wilayah infeksi virus-19 corona
Berdasarkan data dari indikator inilah yang digunakan pemerintah untuk menentukan zonasi Covid-19 Corona berdasarkan skor yang didapatkan.
1. Zona Hijau
Kepala Departemen Epidemiologi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, menjelaskan bahwa zona hijau merupakan wilayah yang tidak memiliki kasus baru virus Corona lagi dan risiko penularannya kecil.
Zona hijau itu bisa saja ada kasus baru lagi. Namun k emudian kemungkinan transmisinya kecil, kata Miko saat dihubungi detikcom, Senin (13/7/2020).
Tim gugus tugas COVID-19, menyebut zona hijau juga mencakup wilayah yang tidak pernah terdampak, tidak ada peningkatan penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir, dan angka kesembuhan mencapai 100 persen.
Zona hijau itu bisa saja ada kasus baru lagi. Namun k emudian kemungkinan transmisinya kecil, kata Miko saat dihubungi detikcom, Senin (13/7/2020).
Tim gugus tugas COVID-19, menyebut zona hijau juga mencakup wilayah yang tidak pernah terdampak, tidak ada peningkatan penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir, dan angka kesembuhan mencapai 100 persen.
Baca juga ; Cukupkah dosis vitamin D dalam tubuh
2. Zona kuning
Pada zona kuning atau disebut juga zona risiko rendah, Miko mengatakan ada kasus baru tapi jumlahnya hanya sedikit. Selain itu, penularan atau transmisi juga masih ada kemungkinan bisa terjadi.
Jika menggunakan 15 indikator yang ditetapkan tim gugus tugas, skor untuk wilayah yang termasuk ke dalam zona kuning berada di rentang 2,5 sampai 3,0.
Jika menggunakan 15 indikator yang ditetapkan tim gugus tugas, skor untuk wilayah yang termasuk ke dalam zona kuning berada di rentang 2,5 sampai 3,0.
3. Zona oranye
Pada zona oranye, Miko mengatakan jumlah kasus yang ada di wilayah tersebut sudah relatif banyak. Dalam hal transmisi atau penularannnya, zona risiko sedang ini dipastikan ada dan lebih luas dibandingkan di zona kuning.
Skor yang diperoleh berdasarkan 15 indikator penentu zonasi wilayah untuk zona ini ada di kisaran 1,9 sampai 2,4.
Skor yang diperoleh berdasarkan 15 indikator penentu zonasi wilayah untuk zona ini ada di kisaran 1,9 sampai 2,4.
4. Zona merah
Ingat zona merah ini kasus baru yang ditemukan sangat banyak melebihi yang ditemukan pada zona oranye.
Dalam segi penularan atau transmisinya dipastikan meluas dengan sangat cepat dibandingkan pada zona-zona lainnya.
Di zona merah, transmisinya sangat mengancam bisa lebih meluas dan sangat cepat,
Pada zona merah atau disebut juga zona dengan risiko paling tinggi, skor yang didapatkan antara 0 sampai 1,8.
5. Zona hitam ?
Lalu bagaimana dengan zona hitam?
Gugus tugas penanganan COVID-19 sebenarnya tidak mengenal kategori zona hitam. Namun istilah 'zona hitam' kerap dipakai untuk menggambarkan tingkat penularan yang sangat tinggi di suatu wilayah, yang sebenarnya ada di kategori zona merah.
Istilah hitam tidak ada karena sebenarnya merah. Zona merah ini menggambarkan kasusnya banyak, transmisi virus COVID-19 mengancam penduduk di situ.
Nah perhatikan bahwa zona hitam itu adanya merah. Ya merah pekat.
Semoga di perhatikan dalam informasi medis .
Nara sumber ; Kemenkes